Selamat malam wahai ayah dan bunda.
Hampir dua tahun kita tak bertemu.
Aku sangat rindu.
Kadang aku tidak mengerti mengapa aku di sini.
Mengapa aku memilih jauh dari rumah.
Meninggalkan kenyamanan pelukan dan perlindungan kalian.
Aku ingin menangis mengadukan kelemahan ku, namun sebagai seorang dewasa, aku menahan air mata untukku sendiri.
Maaf, malah tak jarang aku membandingkan kalian dengan orang tua lain yang acap kali aku dengar membanggakan anaknya.
Adakah kalian merindukan ku?
Adakah kalian bangga padaku?
Karena dunia tidak begitu padaku.
Dan aku merasa sepi.
Aku ingin pulang menyatakan segalanya, tapi pada akhirnya aku tahu bahwa saat melihat kalian yang dapat aku lakukan hanya menyimpan semua untuk ku sendiri.
Aku ingin kalian bangga padaku even for the little thing that I ever do.
Aku terlalu lemah untuk berdiri sendiri.
Aku tidak sempurna.
Dan tidak mengesankan.
Aku sulit percaya walau Joel mengatakan bahwa Tuhan menciptakan ku lengkap.
Aku sulit hidup di dunia yang menginginkan kesempurnaan dan mengabaikan aku yang lemah.
Aku hanya ingin dengar hal sederhana bahwa kalian bangga padaku, no matter what, kalian tetap bangga memiliki ku.
Karena aku bangga memiliki kalian.
Dan meskipun aku tidak pernah akan mendengarnya, aku tetap bangga kalian orang tua yang hebat.